Jumat, 14 April 2017

IMPLEMENTASI ITIL UNTUK ITSM

“ KERANGKA PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK SERVICE DESK  SEBAGAI REKOMENDASI IMPLEMENTASI IT SERVICE MANAGEMENT (ITSM) & FRAMEWORK DAN IBM TERHADAP PERKEMBANGAN ITIL “


Analisa Jurnal

ABSTRAK
Perusahaan di masa kini telah mengalami kemajuan dengan penggunaan Informasi Teknologi (IT). Pengaplikasian IT telah membantu di berbagai sektor seperti finance, human resource, sales dan procurement. Hal ini tentu saja membuat usaha yang ada harus bersaing untuk memberikan nilai lebih dalam produk mereka. Pelanggan saat ini menjadi semakin jeli dengan adanya bantuan dari IT untuk memilih produk. Oleh sebab itu dibutuhkan metode baru yang dapat digunakan supaya pelanggan yang ada tetap atau bertambah loyal dengan perusahaan tersebut. Kualitas pelayanan menjadi bagian penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu ITSM (IT Service Management) yang mengacu pada implementasi dan manajemen layanan teknologi informasi yang berkualitas yang dilakukan oleh para penyedia IT melalui proses, sumber daya manusia, dan IT. ITSM erat kaitanya dengan ITIL ( IT Information Library) yaitu ITSM framework yang dikembangkan pemerintahan Inggris. Salah satu solusi yang efektif adalah dengan peningkatan kualitas dari pelayanan (service) kepada pelanggan mereka. Beberapa referensi menunjukkan bahwa implementasi Service desk merupakan awal yang baik bagi organisasi TI kecil yang ingin menerapkan ITSM.  Dan IBM sebagai salah satu perusahaan yang sudah mapan kini memfokuskan sumber dayanya pada bidang pelayanan guna mempertahankan pelanggan mereka. Dengan metode framework ITIL, IBM berhasil mengimplementasi dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan jasa terbaik kepada pelanggan.

Analisa Jurnal

          IT Service Management (ITSM) 
Alasan penerapan service management menurut ITIL adalah untuk mengarahkan  organisasi IT service provider, yaitu “untuk mencapai efisiensi dan efektivitas IT sembari meningkatkan kualitas service terhadap bisnis sesuai biaya yang disediakan”.  Rob Addy menekankan bahwa manajemen suatu service harus berfokus pada tiga pertanyaan yaitu, apa yang perlu kita lakukan sekarang, apa yang perlu kita lakukan bila terjadi  kesalahan, dan bagaimana agar segalanya dapat berjalan lancar untuk seterusnya. Pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang melibatkan manusia, proses, dan aset dalam lingkaran  siklus yang terus menerus dalam rangka menuju perbaikan ataupun penyesuaian terhadap  perubahan-perubahan.  

          IT Infrastructure Library (ITIL) 
ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC) suata badan dibawah  pemerintah Inggris, dengan bekerja sama dengan The  IT Service Management Forum (itSMF) dan British  Standard Institute (BSI). ITIL merupakan suatu  framework pengelolaan layanan TI (IT Service  Management – ITSM) yang sudah diadopsi sebagai  standar industri pengembangan industri perangkat  lunak di dunia.    
ITSM memfokuskan diri pada 3 (tiga) tujuan  utama, yaitu:
1.     Menyelaraskan layanan TI dengan kebutuhan  sekarang dan akan datang dari bisnis dan  pelanggannya.
2.     Memperbaiki kualitas layanan-layanan TI. 
3.     Mengurangi biaya jangka panjang dari penge- lolaan layanan-layanan tersebut.   
Standar ITIL berfokus kepada pelayanan customer, dan sama sekali tidak menyertakan proses  penyelarasan strategi perusahaan terhadap strategi TI yang dikembangkan.

          IT infrastructure Library (ITIL) merupakan dokumentasi best practice ITSM yang  komprehensif dan konsisten. ITIL merupakan kerangka kerja yang sangat luas yang  menggambarkan keseluruhan ITSM dalam beberapa modul. dibelakang pengembangan  ITIL adalah kesadaran bahwa organisasi pada umumnya, dan service provider pada khususnya,  sangat bergantung pada TI dalam memenuhi tujuan organisasi dan kebutuhan bisnis customer  mereka. Pertumbuhan ketergantungan ini menyebabkan peningkatan permintaan/ kebutuhan  akan service TI yang berkualitas tinggi.

Kelebihan & kelemahan ITIL atau ITSM lain :
          ITIL (Information Techonology Infrastructure Library) merupakan salah satu kerangka kerja atau framework dalam penerapan ITSM (Information Technology Service Management). ITIL memberikan layanan untuk mengelola layanan TI. Dalam pengimplementasian ITSM dalam perusahaan, ITIL memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan, yaitu:
1.     Pelayanan ITIL yang sudah terbukti dan digunakan secara global
ITIL memberikan konsep umum dan istilah dalam serangkaian best practice terintegrasi yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam siklusnya secara berkelanjutan. Organisasi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa mereka dapat beradptasi  dan menyesuaikan ITIL sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
2.     Peningkatan kepuasan dan hubungan pelanggan dengan perusahaan
ITIL dirancang untuk membantu setiap orang untuk memusatkan perhatian mereka pada kebutuhan pelanggan dan pengalaman user daripada terlalu berfokus kepada masalah teknologi.
3.     Kualitas layanan yang lebih baik
Dengan mengadopsi konsep yang sudah terbukti, penyedia layanan dapat dengan mudah memberikan layanan secara konsesten denga tingkatan layanan yang sudah disepakati, efisien dan efektif. Tim support dapat memberikan layanan dengan cepat, mengurangi downtime dan gangguan.
4.     Optimalisasi penyediaan layanan di seluruh supply chain
ITIL menawarkan peluang yang signifikan untuk penyederhanaan dan stadarisasi di seluruh partner dagang. ITIL menyediakan proses dan model untuk membantu penyedia layanan untuk bekerja dengan bisnis mereka, pelanggan, user dan pemasok untuk membuat keputusan bisnis mengenai peluang investasi, optimalisasi baya, manajemen resiko, dan prioritas untuk perbaikan. Manfaat dari penerapan best practice dari ITIL adalah:
-         Berkurangnya biaya support sebesar 30%
-          Meningkatkan penanggulangan insiden dengan cepat sebesar 20%
-         Peningkatan nilai dari  portofolio layanan dengan pengurangan biaya dan resiko.
-         Keunggulan kompetitif melalui value creation dan agile change
5.     Dengan mengadopsi lifecycle layanan ITIL, organisasi atau perusahaan dapat berfokus pada pemberian nilai kepada pelanggan dengan cepat dapat menyesuaikan perubahan bisnis dan TI.
Manfaatnya meliputi:
-         Pengurangan cycle time untuk proyek dengan perubahan sebesar 30% menjadi 50%
-         Meningkatnya tingkat keberhasilan terhadap perubahan
-         Pengurangan resiko dari perubahan tidak terduga
6.     Produktifitas yang lebih baik bagi perusahaan
7.     Peningkatan quality control
8.     Pemanfaatan skill dan pengalaman dari karyawan dengan lebih maksimal
9.     Pemanfaatan standar industri untuk penyediaan layanan TI berkualitas tinggi sesuai dengan implentasi perusahaan berskala kecil maupun berskala besar

Terlepas dari keuntungan dari pengimplementasian ITSM dengan menggunakan konsep atau framework ITIL, ITIL memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1.     Konsep dari ITIL yang komprehensif dalam sifatnya dan penggunaan yang lus dapat menyebabkan biaya yang cukup besar.
2.     Versi 3 dari ITIL mencakup keseluruhan lifecycle sehingga tidak mudah dimengerti, dimana versi 2 dari ITIL hanya berfokus pada produksi dan support untuk proses sederhana sehingga lebih mudah untuk dimengerti.
3.     Buku-buku ITIL terlalu mahal sehingga tidak terjangkau bagi pengguna non-komersial.
4.      Implementasi dan credentialing dari ITIL membutuhkan pelatihan khusus
5.     ITIL mendapat kritikan dari beberapa profesional ICT mengenai sifatnya yang subjektif dan     emotional degradation yang berkaitan dengan perubahan work practice
6.     ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI
7.     Biaya sertifikasi ITIL terlalu tinggi (Zahid, 2009)


ITSM mempengaruhi setiap bagian dari sebuah organisasi, dan diperlukan untuk mendukung tujuan bisnis, dan memiliki kesamaan dengan program-program ERP yang sudah sangat mendunia dimana keduanya membutuhkan integrasi serta konsistensi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Berikut adalah komponen yang dipengaruhi oleh ITSM.
1.     Proses, menerapkan kebijakan dengan mengintegrasikan informasi, teknologi dan SDM dengan proses yang terotomatisasi.
2.     Informasi, menjadi lebih standard, terdistribusi dan mudah di akses.
3.     Teknologi, untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasikan tugas dan proses-proses yang ada.
4.     Sumber daya manusia (people), menentukan peran dan kewajiban dengan jelas untuk menghasilkan keputusan.

IBM dan ITIL
IBM (International Business Machines Corporation) merupakan perusahaan multinasional berasal dari Amerika, yang bergerak di bidang teknologi dan konsultasi. Melihat perkembangan dan pentingnya pengelolaan layanan teknologi informasi, maka IBM meluncurkan berbagai solusi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola service management. IBM Global Service menerapkan sebuah kombinasi dari kemampuan, asset, dan metode untuk membantu memastikan kita secara sukses menggunakan kapabilitas dan menerapkan best practices ITIL pada service management program (IBM, 2004).
Menurut IBM global service ITSM mempengaruhi setiap bagian dari sebuah organisasi, dan diperlukan untuk mendukung tujuan bisnis, dan memiliki kesamaan dengan program-program ERP yang sudah sangat mendunia dimana keduanya membutuhkan integrasi serta konsistensi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Berikut adalah komponen yang dipengaruhi oleh ITSM.

1.      Proses, menerapkan kebijakan dengan mengintegrasikan informasi, teknologi dan SDM dengan proses yang terotomatisasi.
2.      Informasi, menjadi lebih standard, terdistribusi dan mudah di akses.
3.      Teknologi, untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasikan tugas dan proses-proses yang ada.
4.      Sumber daya manusia (people), menentukan peran dan kewajiban dengan jelas untuk menghasilkan keputusan.


          Service Desk Menurut ITIL 
Service Desk Merupakan sebuah fungsi organisasi TI, bisa berupa sebuah subdepartemen atau subbagian, yang menjadi tempat terjadinya kontak atau interaksi antara TI dengan user  dan customer (untuk selanjutnya disebut sebagai pihak bisnis). Tugas utama dari Service Desk pada tingkatan strategis organisasi adalah meningkatkan  kualitas layanan TI serta bertindak sebagai perwakilan atau juru bicara TI terhadap pihak  bisnis. Sedangkan pada tingkatan operasional, Service Desk bertugas sebagai Single Point of Contact untuk memberikan panduan, nasihat, serta pemulihan layanan, jika terjadi gangguan kepada bisnis.

KESIMPULAN

   Berdasarkan artikel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
  1. -         ITSM dapat bermanfaat dalam  membantu meningkatkan kualitas pelayanan di perusahaan dengan meningkatkan integrasi dengan IT.
  2. -         ITSM menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin dapat menyediakan produk yang baik namun ingin meningkatkan nilai jualnya kepada pelanggan/customer.
  3. -         ITSM memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melakukan antisipasi  terhadap kebutuhan pelanggan dan menyajikan layanan yang terbaik bagi para pelanggan.

Selasa, 21 Maret 2017

IT Sevice Managemet

3. DESAIN PELAYANAN
Begitu sebuah organisasi telah menentukan strategi TI itu ingin melanjutkan. menggunakan
tahap desain layanan dari siklus hidup untuk membuat layanan jasa baru transisional kemudian diperkenalkan ke dalam lingkungan. Dengan demikian, desain layanan bertujuan untuk
mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa jasa baru akan melakukan seperti yang direncanakan
dan menyediakan fungsi dan manfaat dimaksudkan oleh bisnis. prinsip ini
adalah jantung dari pendekatan ITIL dan mengapa sebagian besar desain layanan sebuah proses yang difokuskan pada pengendalian operasional:
• manajemen Katalog layanan;
• manajemen tingkat layanan;
• Kapasitas Manajemen;
• Koordinasi Desain;
• Ketersediaan manajemen;
• Pelayanan IT manajemen berkelanjutan;

• manajemen keamanan informasi;
• manajemen Pemasok.
Kontribusi bahwa tahap desain dari siklus hidup layanan  karenanya diringkas sebagai menjamin terciptanya layanan hemat biaya yang menyediakan
tingkat kualitas yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan dan pemegang saham di seluruh
kehidupan pelayanan.
Namun, fakta bahwa kebutuhan bisnis berubah dari waktu ke waktu dan menghasilkan
kebutuhan atau peluang untuk perbaikan lebih lanjut, yang berarti bahwa bahkan sebuah organisasi dengan proses desain layanan dewasa akan perlu untuk membuat perubahan ke layanan
sepanjang hidup mereka. Oleh karena itu desain layanan memiliki peran penting untuk bermain di
dukungan perbaikan terus-menerus dari layanan dan sama-sama penting untuk mengelola
perubahan layanan yang ada seperti merancang layanan baru. Pada kasus ini,
desain layanan juga harus mempertimbangkan dampak dari kegiatannya pada keseluruhan layanan, sistem, arsitektur, alat dan pengukuran untuk meminimalkan
potensi gangguan atau dimodifikasi ketika layanan baru diperkenalkan ke dalam kehidupan
lingkungan hidup.
Tanpa desain layanan yang sudah mapan, layanan akan menjadi kurang stabil dan lebih
mahal untuk memelihara dan menjadi semakin kurang mendukung bisnis dan
kebutuhan pelanggan. Selanjutnya, biaya mengoreksi kekurangan ini hampir
selalu lebih tinggi daripada biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk mencegah mereka di
tahap desain. Tidak setiap perubahan akan memerlukan kegiatan desain layanan. Sebaliknya ini disediakan
untuk perubahan 'signifikan'. Setiap organisasi harus memutuskan sendiri  definisi  dari
'Signifikan' dan menggunakan proses perubahan manajemen untuk menilai signifikansi
dari setiap perubahan dan karena itu apakah kegiatan desain layanan harus
digunakan.
desain pelayanan yang baik akan memberikan berbagai manfaat bisnis yang membantu untuk
menegaskan pentingnya dalam desain layanan baru dan berubah. ini adalah
diringkas di bawah ini:
biaya, yang mengarah untuk menurunkan total biaya kepemilikan (TCO).
• Layanan yang secara konsisten memberikan tingkat diperlukan kualitas dan keselarasan
untuk bisnis dan kebutuhan pelanggan.
• Lebih cepat dan lebih mudah pengenalan layanan baru dan perubahan.
• tata kelola yang lebih baik untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan pedoman hukum dan perusahaan.
•kemampuan pengukuran yang lebih baik untuk mendukung pengambilan keputusan dan perbaikan terus-menerus.
Perencanaan buruk, persiapan dan pengelolaan alasan umum untuk
gagalnya rencana dan proyek-proyek pada umumnya dan desain dan penyebaran layanan baru dan berubah pada khususnya. ITIL membantu mencegah hal ini dengan menawarkan panduan tentang mempersiapkan dan merencanakan penggunaan orang, proses, produk dan mitra:
Empat Ps desain layanan. (N.B. Hal ini penting untuk tidak bingung ini dengan
Empat Ps strategi pelayanan dibahas dalam Bab 2.)
LIMA ASPEK UTAMA LAYANAN DESAIN
ITIL secara resmi mengakui lima aspek yang terpisah dari desain layanan yang bersama-sama
menggambarkan ruang lingkup ini bagian dari siklus hidup layanan:
• Pengenalan layanan baru atau diubah melalui identifikasi akurat kebutuhan bisnis dan definisi yang disepakati persyaratan layanan.
• Sistem manajemen layanan dan alat-alat seperti portofolio layanan, memastikan saling konsistensi dengan layanan lain dan alat yang tepat dukungan.
• Kemampuan arsitektur teknologi dan sistem manajemen untuk mengoperasikan dan memelihara layanan baru.
• Kemampuan semua proses, bukan hanya orang-orang dalam desain layanan, untuk mengoperasikan dan memelihara layanan baru dan berubah.
• Merancang dalam metode pengukuran yang tepat dan metrik yang diperlukan
untuk analisis kinerja pelayanan, meningkatkan pengambilan keputusan dan perbaikan terus-menerus.
TUJUAN LAYANAN DESAIN
Dari pertimbangan di atas, kita dapat menghargai bahwa tujuan utama
desain layanan adalah:
• merancang layanan yang tidak hanya memenuhi bisnis dan kepentingan para pemegang saham  dalam hal kualitas, kemudahan penggunaan, kepatuhan dan keamanan, tetapi juga meminimalkan total biaya kepemilikan;
• merancang efisien dan efektif kebijakan, rencana, proses, arsitektur dan
kerangka kerja untuk mengelola layanan di seluruh siklus hidup mereka;
• untuk mendukung layanan transisi dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan memperkenalkan layanan baru atau diubah;
• merancang sistem pengukuran untuk menilai efisiensi dan efektivitas
desain layanan dan kiriman nya;
PAKET LAYANAN DESAIN
Tahap desain mengambil satu set persyaratan bisnis baru atau diubah dan mengembangkan solusi untuk menemui mereka. Solusinya dikembangkan diteruskan ke layanan transisi untuk menjadi
dibangun, diuji dan disebarkan ke lingkungan hidup.
Namun, tidak cukup hanya untuk lulus desain teknis atau arsitektur untuk transisi layanan. Tim layanan transisi akan membutuhkan lebih dari ini untuk memberikan layanan sepenuhnya berfungsi yang menyediakan utilitas dan garansi diharapkan. Mereka membutuhkan cetak biru yang mencakup semua aspek layanan baru. Cetak biru ini dikenal sebagai paket layanan desain.
PAKET LAYANAN DESAIN
(Layanan desain) dokumen (s) mendefinisikan semua aspek layanan TI dan kebutuhan mereka melalui setiap tahap siklus hidup. Sebuah paket layanan desain diproduksi untuk setiap layanan TI baru, perubahan besar atau layanan IT pensiun.
Isi utama dari paket layanan desain meliputi:
• definisi layanan, setuju kebutuhan bisnis dan bagaimana dan di mana layanan akan digunakan;
• desain layanan termasuk desain arsitektur, persyaratan fungsional, SLR / SLA (jika tersedia), layanan dan persyaratan manajemen operasional termasuk metrik dan indikator kinerja utama, jasa pendukung dan perjanjian;
• model layanan menunjukkan struktur keseluruhan dan dinamika layanan, menunjukkan bagaimana pelanggan dan layanan aset, fungsi manajemen layanan dan proses datang bersama-sama untuk memberikan nilai;
• penilaian kesiapan organisasi dan implikasinya;
• rencana yang mencakup semua tahap siklus hidup layanan;
• rencana untuk transisi layanan (meliputi membangun dan perakitan, pengujian, rilis dan penyebaran) dan untuk penerimaan layanan operasional;

• kriteria penerimaan dan strategi dan rencana untuk pengujian penerimaan pengguna.
4. TRANSISI LAYANAN
Sering terjadi ketidaksinambungan antara pembangunan dan operasi departemen dalam IT, yang akibatnya mengarah kepada banyaknya implementasi yang gagal dari layanan baru atau diubah. Layanan transisi berkaitan dengan menjembatani kesenjangan yang lancar, memastikan bahwa persyaratan operasional sepenuhnya dipertimbangkan dan dipenuhi sebelum ada sesuatu yang pindah ke lingkungan hidup, termasuk dokumentasi dan pelatihan bagi pengguna dan staf pendukung. Layanan transisi juga bertanggung jawab untuk dekomisioning dan penghapusan layanan yang tidak lagi diperlukan.transisi yang mulus dicapai dengan mengambil paket desain layanan baru atau diubah (SDP) dari tahap desain layanan, pengujian untuk memastikan bahwa itu benar memenuhi kebutuhan bisnis, dan menggunakan itu dalam lingkungan produksi.Beberapa proses yang dijelaskan dalam fase ini juga digunakan dalam tahapan lain, dalam pengetahuan khususnya layanan, perubahan dan aset layanan dan manajemen konfigurasi.

Gambar 4.1 menunjukkan tujuh proses meliputi transisi layanan, bersama dengan penataan organisasi dan perubahan pemegang saham, yang merupakan kegiatan layanan transisi kunci.
Yayasan silabus hanya membutuhkan pengetahuan rinci dari lima daerah yang diarsir pada diagram (yaitu manajemen perubahan, SACM, rilis dan manajemen penyebaran, manajemen pengetahuan dan transisi perencanaan dan dukungan), yang masing-masing memiliki bab terpisah dalam Bagian 3. Sisa yang dibahas lebih lanjut dalam bab ini
.
MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan dari transisi layanan adalah untuk:
• menetapkan harapan pelanggan tentang bagaimana layanan baru atau diubah akan memungkinkan perubahan bisnis;
• memungkinkan pelanggan untuk mengintegrasikan rilis mulus ke dalam proses dan layanan bisnis mereka;
• mengurangi variasi dalam kinerja yang di prediksi dan aktual dari layanan setelah mereka diperkenalkan;
• mengurangi kesalahan dikenal dan meminimalkan risiko dari perubahan;
• memastikan bahwa layanan dapat digunakan dalam cara di mana diperlukan.


Tujuannya adalah untuk:
• merencanakan dan mengelola sumber daya untuk memperkenalkan dan mengaktifkan layanan baru atau diubah dengan lingkungan hidup dalam biaya, kualitas dan waktu perkiraan yang diprediksi;
• meminimalkan dampak yang tidak diperkirakan pada jasa produksi, operasi dan dukungan organisasi;
• peningkatan pelanggan, pengguna dan kepuasan staf manajemen layanan dengan penyebaran layanan baru atau diubah, termasuk komunikasi, dokumentasi rilis, pelatihan dan transfer pengetahuan;
• meningkatkan penggunaan yang benar dari layanan dan aplikasi yang mendasari dan solusi teknologi;
• memberikan rencana yang jelas dan komprehensif yang memungkinkan keselarasan antara bisnis dan layanan transisi.
Layanan transisi meliputi manajemen dan koordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk paket, membangun, menguji dan menyebarkan rilis ke dalam produksi dan untuk membangun layanan baru atau diubah sebagaimana ditentukan oleh pelanggan dan pemangku kepentingan persyaratan. Layanan transisi juga mengelola transfer layanan ke atau dari penyedia layanan eksternal.
Ketika hal itu dilakukan dengan baik, layanan transisi membantu organisasi menjadi lebih lincah, dengan kemampuan dan kapasitas untuk merespon lebih cepat dan dengan kepastian yang lebih besar dari kesuksesan. Kemampuan untuk beradaptasi membuat organisasi lebih kompetitif sebagai tempat pasar menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi, sosial, lingkungan dan politik.
Merger, akuisisi dan perubahan organisasi besar lainnya yang lebih baik dikelola, kerugian produktivitas melalui perubahan diminimalkan, dan risiko diidentifikasi dan ditangani. Hal ini juga mendasari manajemen keuangan yang sehat, perencanaan dan penganggaran untuk transisi yang efektif berarti kejutan lebih sedikit, kurang gangguan, produktivitas yang lebih tinggi dan manajemen yang lebih baik dari sumber daya. Sebagai contoh, dalam transisi yang melibatkan dekomisioning sistem dan layanan yang ada, organisasi akan dapat mengidentifikasi peluang untuk pengurangan biaya melalui pemutusan tepat waktu kontrak dukungan, perjanjian pemeliharaan dan lisensi. Jasa baik selaras dengan kebutuhan bisnis dan, karena kebutuhan pelatihan yang
diidentifikasi dalam perencanaan transisi, orang tahu apa yang diharapkan dari layanan baru atau diubah dan siap untuk membuat penggunaan terbaik dari ringkasan them.In, transisi layanan yang efektif adalah bagian penting dari pemerintahan yang baik.
Perubahan bisa dirangkul lebih cepat dan lebih efektif tanpa merusak bisnis, dan bisnis, pelanggan dan karyawan semua bisa berubah wajah dengan keyakinan lebih besar dalam hasilnya. Semua orang tahu apa yang diharapkan dan, jika layanan transisi yang efektif, harapan-harapan akan ditanggung dalam kenyataan.
TUJUAN PROSES DAN NILAI
Bagian 3 berisi rincian tentang lima dari proses dalam fase ini. Sisa dua proses dan aktivitas 'mengelola perubahan organisasi dan pemangku kepentingan' dijelaskan secara singkat below.Service validasi dan pengujian
Tujuan dari validasi layanan dan pengujian adalah untuk memastikan bahwa layanan baru atau diubah dan proses rilis terkait akan memenuhi kebutuhan bisnis dengan biaya yang disepakati. Layanan validasi dan kegiatan pengujian dapat diterapkan di seluruh siklus hidup layanan untuk memberikan jaminan kualitas dari setiap aspek layanan. Lengkap end-to end layanan perlu dipertimbangkan dan kedua komponen layanan internal dan eksternal dikembangkan disertakan.
Layanan validasi memberikan nilai dengan mencegah kegagalan layanan yang dapat merugikan penyedia layanan dan aset pelanggan, yang dapat mengakibatkan hasil seperti kehilangan reputasi, kerugian finansial, penundaan waktu, cedera atau bahkan kematian.
perubahan evaluasi
Evaluasi adalah proses generik yang mempertimbangkan apakah kinerja sesuatu yang diterima, nilai uang, sesuai dengan tujuan dan apakah implemen ??? tasi dapat dilanjutkan berdasarkan didefinisikan dan disepakati kriteria. Tujuan evaluasi perubahan adalah:
• untuk mengevaluasi efek dimaksudkan perubahan dan sebanyak efek yang tidak diinginkan seperti kapasitas yang diberikan cukup praktis, sumber daya dan organisasi
kendala;
• untuk memberikan output berkualitas baik dari proses evaluasi sehingga perubahan itu
manajemen dapat mempercepat keputusan yang efektif tentang apakah perubahan harus disetujui atau tidak;
• untuk menetapkan harapan pemangku kepentingan dengan benar.
Ruang lingkup meliputi evaluasi layanan baru atau diubah ditentukan oleh desain layanan, selama penyebaran dan sebelum transisi akhir ke lingkungan produksi.
Mengelola perubahan organisasi dan pemangku kepentingan
Sementara peran dasar layanan transisi adalah untuk mengimplementasikan layanan baru atau diubah, perubahan penting setiap mungkin melibatkan perubahan organisasi, mulai dari bergerak beberapa staf untuk bekerja dari tempat baru hingga perubahan besar i sifat bisnis bekerja (misalnya dari wajah -untuk-wajah ritel untuk perdagangan berbasis web). upaya perubahan Organisasi gagal atau jatuh pendek dari tujuan mereka karena perubahan dan transisi tidak dipimpin, dikelola dan dipantau secara efisien di seluruh organisasi
dan seluruh proses perubahan. oleh karena itu layanan transisi perlu memastikan bahwa setiap implikasi seperti dianggap dan dibawa ke perhatian yang relevan
pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa organisasi siap untuk menerima dan menggunakan layanan baru ketika diperkenalkan.
TANTANGAN
Membangun transisi layanan yang efektif dapat menantang. Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa timbul dan perlu dikelola:
• Memastikan bahwa semua kegiatan perubahan didorong melalui transisi layanan.
• Menyeimbangkan kebutuhan yang berkembang dari bisnis terhadap kebutuhan untuk melindungi layanan hidup (yaitu menjadi responsif sambil mempertahankan perlindungan yang sesuai).
• Mengintegrasikan dengan pembangunan dan proyek siklus hidup yang tradisional independen.
• Memiliki wewenang dan pemberdayaan yang tepat untuk menjalankan proses seperti yang didefinisikan.
• Mengelola persepsi masyarakat sehingga proses tidak dipandang sebagai penghalang untuk mengubah atau sebagai lebih dari birokrasi.

PERAN

Manajer Layanan transisi bertanggung jawab untuk perencanaan dan koordinasi sumber daya untuk menyebarkan rilis utama dalam memprediksi biaya, waktu dan perkiraan kualitas

Part 1
Part 3
Download Lengkap Materinya

Kamis, 05 Mei 2016

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.    Pengertian Tanggung Jawab

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja.

Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan, atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat, dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya.

Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, dan setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.

Jadi makna tanggung jawab adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk dari perbuatannya itu. Untuk memperoleh dan meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.   Macam-Macam Tanggung Jawab

Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
  • Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.

Contoh:
Belajar adalah salah satu bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri.
  • Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

Contoh :
Bekerja merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kepada keluarga.
  • Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.

Contoh:
Bergotong royong membersihkan lingkungan merupakan salah satu contoh tanggung jawab kita terhadap masyarakat.
  • Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.

Contoh:
Membayar pajak merupakan salah satu contoh tanggung jawab kita terhadap bangsa dan negara.
  • Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai Kitab Suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keras sebab mengabaikan perintah-peintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya. 

Contoh :
Beribadah merupakan salah satu tanggung jawab manusia terhadap Tuhan.

C . Pengabdian Dan Pengorbanan

Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.

a) Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara.

Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan2 yang melanggar aturan, mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap mengabdi.

Pengabdian kepada Tuhan, sangat wajib dan tidak boleh dinomorduakan. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Dengan tekun beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.
Contoh :
Beribadah merupakan salah satu pengabdian manusia terhadap Tuhan.
Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban buat manusia atau individu sebagai warga negara.
Contoh :
Menjadi seorang polisi merupakan contoh pengabdian kepada negara.

b) Pengorbanan

Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih.

Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Jika ada pengabdian, maka ada pengorbanan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.


Contoh :
Seorang ayah yang berkorban untuk bekerja demi menafkahi keluarganya.



Rabu, 30 Desember 2015

Apa itu ISD?

ILMU SOSIAL DASAR

Ilmu sosial dasar adalah pengetahuaan yang menelaah masalah-masalah sosial, yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian dari berbagai bidang ilmu-ilmu sosial contohnya sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psiklogi social.

TUJUAN ISD untuk PEMBINAAN MAHASISWA
1. memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah s.osial yang ada di masyarakat.
2. peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3. menyadari bahwa setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis-interdisipliner.
4. memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

PERSAMAAN ANTARA ISD DAN IPS
1. merupakan bahan studi untuk kepentingan program studi
2. bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3. materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

PERBEDAAN ANTARA ISD DAN IPS
1. ISD dierikan perguruan tinggi dan IPS di berikan SD dan sekolah lanjutan.
2. ISD 1 mata kuliah tunggal, IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran untuk sekolah lanjutan.

RUANG LINGKUP ISD
materi ISD terdiri dari masalah-masalah sosial, dengan demikian bahwa pelajaran ISD dapat dibedakan atas 3 golongan:
1. kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2. konsep/pengertian tentang kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dipahami dalam IPS.
3. masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan.