1.1. Pembelajaran dari Pengamatan
Metode Observasi ialah pengamatan langsung menggunakan alat indera atau alat bantu untuk penginderaan suatu subjek atau objek. Observasi juga merupakan basis sains yang dilakukan dengan menggunakan panca indera atau instrument sebagai alat bantu penginderaan ( Purnomo, 2008).
Tujuan pembelajaran dari pengamatan adalah untuk memperoleh data atau fakta, untuk melihat, mengamati dan menghayatinya secara langsung dan nyata mengenai objek tertentu dan untuk memperoleh kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti.
1.1.1 Bentuk/Metode Pembelajaran
Ada berbagai hal yang mendorong pentingnya mengetahui gaya belajar siswa, di antaranya adalah dengan mengetahui gaya belajar peserta didiknya, seorang guru dapat memilih metode pelajaran dan mengajar serta media pendidikan yang cocok bagi peserta didiknya.
Dalam hal ini, dituntut kreatifitas guru dalam menvariasikan metode mengajar dan dalam hal pemilihan media pendidikan. Dengan demikian, diharapkan perbedaan gaya belajar di antara peserta didik mamapu diakomodir dengan baik.
Menurut Gagne, Wagner dan Brigsa, yang dimaksud pembelajaran adalah serangakaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Bisa pula diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran merupakan strategi pembelajaran yang dipakai oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Macam-macam metode pembelajaran
a. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode yang efektif, karena membantu siswa dalam mencari tahu jawaban melalui usaha sendiri berdasarkan data dan fakta yang ada. Model pembelajaran dengan demonstrasi merupakan penyajian pelajaran lewat peragaan dan menunjukkan kepada siswa mengenai suatu hal, proses, atau benda tertentu, baik benda yang sebenarnya maupun hanya sekadar benda tiruan.
b. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah interaksi sesama siswa dengan siswa atau siswa dengan guru dalam membahas materi pelajaran tertentu.
c. Metode Pembelajaran Simposium
Metode pembelajaran simposium merupakan cara mengajar dengan membahas suatu materi pelajaran atau masalah yang kemudian dilihat dari berbagai sudut pemikiran berdasarkan keahlian.
d. Diskusi Panel
Metode pembelajaran diskusi panel merupakan suatu pembahasan masalah yang dilakukan oleh beberapa siswa yang bertindak sebagai panelis, biasanya terdiri atas 4 – 5 orang di hadapan audiens. Berbeda dengan model diskusi lainnya, pada diskusi panel, audiens tidak terlibat dengan langsung, tetapi betugas meninjau panelis-panelis yang sedang melaksanakan diskusi.
e. Metode Simulasi
Sebagai metode pembelajaran, simulasi bisa diartikan sebagai cara menyajikan pengalaman belajar melalui penggunaan suasana dalam bentuk tiruan atau bukan sungguhan dengan tujuan memberi pemahaman mengenai teori, prinsip, atau keahlian tertentu.
f. Metode Tugas dan Resitasi
Metode pembelajaran dengan resitasi atau tugas biasanya dipakai bertujuan supaya siswa lebih mantap pada hasil belajar, disebabkan siswa mengerjakan latihan-latihan,
g. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada sisiwa, namun dapat pula dari sisiwa kepada guru.
h. Metode Kerja Kelompok
Metode ini dilakuakan dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa diberi tugas untuk mencapai tujauan pelajaran.
1.1.2. Pembelajaran Induktif
metode pembelajaran induktif merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk sampai pada pernyataan yang universal dari hal-hal yang bersifat individual. Tidak seperti penalaran deduktif, dalam penalaran induktif, kerja akal atau fikiran beranjak dari pengetahuan sebelumnya mengenai sejumlah kasus sejenis yang bersifat spesifik, khusus, individual, dan nyata yang ditemukan oleh pengalaman inderawi kita.Pada induktif ditunjukkan untuk membangun mental kognitif karenanya sangat sesuai untuk mengembangkan kemampuan berfikir,dan juga strategi ini sangat membutuhkan banyak informasi yang harus digali oleh siswa.kelebihan dari pembelajaran induktif walaupun sangat sesuai untuk “social study” tetapi juga dapat digunakan untuk semua mata pelajaran seperti sain,bahasa dan lain – lain ,pembelajaran induktif juga dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif.
Logika induktif adalah sebuah proses penalaran yang sesungguhnya telah dilakukan manusia semenjak dahulu, bersama-sama dengan penalaran deduksi. Keduanya memiliki perbedaan logika penalaran, namun sesungguhnya saling melengkapi. Dalam pengembangan keilmuan, kedua proses dijalankan secara bergantian. Secara tidak langsung prinsip berfikir deduktif menyumbang kepada kerja logika induktif, demikian pula sebaliknya.
1.1.3. Pohon Keputusan Pembelajaran
Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan rule. Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling popular karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan.
Konsep Pohon Keputusan |
Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan tree.
Konsep Data dalam Pohon Keputusan |
Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan menyederhanakan rule. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk membreak down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.
Pohon keputusan merupakan himpunan aturan IF...THEN. Setiap path dalam tree dihubungkan dengan sebuah aturan, di mana premis terdiri atas sekumpulan node-node yang ditemui, dan kesimpulan dari aturam terdiri atas kelas yang terhubung dengan leaf dari path.
Konsep Dasar Pohon Keputusan |
Bagian awal dari pohon keputusan ini adalah titik akar (root), sedangkan setiap cabang dari pohon keputusan merupakan pembagian berdasarkan hasil uji, dan titik akhir (leaf) merupakan pembagian kelas yang dihasilkan.
Pohon keputusan mempunyai 3 tipe simpul yaitu:
1. Simpul akar, dimana tidak memiliki cabang yang masuk dan memiliki cabang lebih dari satu, terkadang tidak memiliki cabang sama sekali. Simpul ini biasanya berupa atribut yang paling memiliki pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu.
2. Simpul internal, dimana hanya memiliki 1 cabang yang masuk, dan memiliki lebih dari 1 cabang yang keluar.
3. Simpul daun, atau simpul akhir dimana hanya memiliki 1 cabang yang masuk, dan tidak memiliki cabang sama sekali dan menandai bahwa simpul tersebut merupakan label kelas.
Referensi
Budiningsih, Asri.1997. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta.Jakarta
Prof. Dr. Hamalik, Oemar 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar